Selasa, 01 Februari 2011

Say no to Valentine!!!




Ketika bulan februari menjelang,dimana- mana warna pink mendominasi,mulai dari dekorasi supermarket dan cafe,pita,boneka sampai pakaian- pakaian dirancang dengan warna pink. Belum lagi media cetak dan media elektronik yang tak kalah semarak. Semua itu dimaksudkan untuk menyambut sebuah moment yang diyakini sebagai "Hari Kasih Sayang" atau lebih kerennya disebut Valentine's Day yang tepatnya jatuh pada tanggal 14 Februari. Mengapa Valentine's Day yang pada awalnya hanya dirayakan oleh kalangan tertentu saja bisa menjadi hari yang dinanti-nanti oleh setiap insan khususnya remaja? Ada apa sih dibalik semua ini? Bagaimana aturan Islam tentang Valentine's Day ? Berikut bahasan-bahasan yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan diatas. Semoga kita umat Islam tidak terbuai oleh bujuk rayu syetan yang berwujud Valentine's Day.

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya akan dimintai pertanggung- jawabannya." ( QS. Al Isra (17) : 36 )


ASAL-USUL VALENTINE'S DAY

Pada zaman dahulu masyarakat Romawi merayakan hari besar mereka yaitu Lupercalia yang jatuh pada tanggal 15 Februari sebagai penghormatan kepada Juno (Tuhan Wanita dan Perkawinan) serta Pan (Tuhan alam semesta) yang mana acaranya berupa pesta anak muda dimana laki-laki dan perempuan memilih pasangannya masing- masing dengan menuliskan nama pasangannya tersebut lalu dimasukkan kedalam jambangan dan diundi. Setelah semua memiliki pasangan, acara dilanjutkan dengan saling tukar kado sebagai ungkapan pernyataan cinta kasih. Pesta dilanjutkan dengan hura- hura bersama pasangan masing-masing sampai larut pagi. Seiring berjalannya waktu pada tahun 490 M, pihak gereja yang pada waktu itu agama Kristen mulai menyebar di Romawi. Seorang pemimpin gereja yang bernama Paus Gelasius (Pope Gelacius) memindahkan upacara penghormatan kepada berhala tersebut menjadi tanggal 14 Februari dan mengganti namanya menjadi Saint Valentine's Day, yaitu hari kasih sayang untuk orang-orang suci sebagai penghormatan kepada seorang pendeta yang bernama St. Valentine yang dihukum mati oleh Romawi pada tanggal tersebut. Jadi bagi generasi muda janganlah terkecoh oleh tipu daya syetan, Perkuat Aqidah Keimanan Kita.


SIKAP MUSLIM terhadap valentine day


Terhadap Valentine's Day Allah SWTtelah menciptakan manusia dengan sempurna disertai dengan segenap potensi yang dimilikinya berupa fisik,akal pikiran dan naluri. Naluri-naluri yang terdapat dalam diri manusia itu terdiri dari : Naluri mempertahankan diri (gharizah baqa') Naluri beragama (gharizah tadayyun) Naluri berkasih sayang (gharizah nau') Islam memandang dalam memenuhi setiap kebutuhannya, manusia selalu memerlukan mekanisme yang tepat. Mekanisme ini tentunya yang datang dari Allah SWT yang menciptakan manusia dan yang maha mengetahui akan hakikat makhlukNya. Allah SWT menurunkan seperangkat aturan untuk mengatur pemenuhan kebutuhan manusia, bukan dengan cara membebaskan ataupun mematikannya. Untuk memenuhi gharizah nau' ini Allah SWT telah mengatur pergaulan antara pria dan wanita, diantaranya : Wajib atas pria dan wanita menundukkan pandangannya. (QS. An Nuur :30-31) Wajib atas wanita mengenakan pakaian sempurna ketika keluar dari rumah. (QS. Al Ahzab : 59) Tidak boleh seorang wanita berkholwat dengan laki-laki yang bukan mahromnya. "Janganlah seorang laki-laki bersendirian dengan wanita (di satu tempat) melainkan hendaklah ada beserta dia seorang mahromnya." (HR. Bukhori-Muslim) Tidak boleh seorang wanita bepergian sendirian tanpa mahrom dengan jarak perjalanan sehari semalam. "Tidak dibenarkan bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir bepergian sejauh sehari semalam kecuali bersama muhrimnya atau suaminya." (HR.bukhori) Larangan Tabarruj (bersolek) atas wanita bila berhadapan dengan laki-laki yang bukan suami atau mahromnya. (Al Hadits) Jamaah pria terpisah dari wanita. (Sunnah Rasulullah) Aturan-aturan tersebut akan menjamin kesempurnaan fitrah manusia serta akan memanusiakan manusia, makhluk yang senantiasa harus menjaga kehormatan dan kesucian dirinya. Setelah memahami apa yang ada dibalik Valentine's Day, maka kita harus membuang sikap mengekor barat ataupun kaum lainnya diluar Islam. Pengubahan sikap ini dapat terjadi kalau kita menjadikan Islam sebagai landasan pemikiran yang dijadikan anutan dalam setiap bertingkah laku. "Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka mereka termasuk kaum (golongan) tersebut." (HR. Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar)


Hukumnya


Merayakan Valentine's Day Kenyataan pahit saat ini banyak sekali ABG Muslim dan Muslimah yang terkena penyakit ikut-ikutan pada budaya barat atau Nashroni akibat pengaruh televisi dan media massa lainnya. Salah satunya adalah dengan ikut merayakan Valentine's Day yang pada dasarnya adalah mengenang kembali pendeta St. Valentine. Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali St. Valentine maka itu sudah jelas ia telah kafir. Namun apabila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan kemunkaran besar dalam Islam. Ibnu Qayyim berkata :"Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut adalah haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka menyembah salib. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai daripada perbuatan minum khomr atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama, terjerumus dalam satu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah SWT." Selain dari itu, mengekornya orang Muslim terhadap gaya mereka akan membuat mereka senang, lagi pula menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati, Allah SWT berfirman : "Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu mengambil orang Yahudi dan Nashroni menjadi pemimpinmu, sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa diantara kamu mengambil mereka jadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al Maidah : 51) Dalam Islam, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Diantaranya bahwa seorang Ibu mempunyai kedudukan yang tinggi, kita bisa mempersembahkan ungkapan kasih sayang kita kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula dengan ayah dan yang lainnya, tetapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan orang kafir. Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus yang menjadi jembatan untuk masuk surga yang hamparannya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Wallahu A'lam

0 komentar: